Masalah
kebangkitan adalah merupakan
aqidah dari seluruh para nabi. Masalah itu bukan hanya disampaikan oleh nabi
terahir nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam sebagaimana anggapan kaum
filsafat. Ahlul kalam ini menganggap masalah kebangkitan adalah ungkapan kias
dan bukan makda yang sebenarnya. Yakni menganggap bahwa jasad tidak akan
dibangkitkan, melainkan hanya kebangkitan ruh.
Pendapatmereka ini merupakan pendapat
yang bathil. Karena Allah ta’ala telah menyatakan dalam al-qur’an dan melalui
ucapan rasul-Nya bahwa kebangkitan ini dengan ruh dan jasad serta telah
diberitakan kepada seluruh para nabi sejak nabi Adam ‘alaihissalam hingga
penuutup para nabi, Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam.
Berita Adam ‘alaihissalam
Allah ta’ala ketika menurunkan Adam dan
Hawa ke dunia, Allah mengatakan kepada mereka berdua: “Di bumi ini kalian hidup dan di bumi ini kalian mati, dan dari
bumi itu kalian akan dibangkitkan”. (QS. Al-A’raf: 25)
Dalam ayat ini Allah memberitakan kepada
Adam yang merupakan manusia pertama di muka bumi ini dengan berita kebangkitan
yaitu kalimat “dan di bumi itu pula kalian akan dibangkitkan”
Berita Nabi Nuh ‘alaihissalam
Demikian pula ketika Allah mengutus Rasul
pertama, Nuh ‘alaihissalam, Allah katakan kepadanya:
“Dan Allah
menumbuhkan kalian dari tanahdengan sebaik-baiknya,kemudian Dia mengembalikan
ke dalam tanah dan mengeluarkan kalian (daripadanya pada hai kiamat) drngan sebenar-benarnya”. (QS. Nuh: 17-18)
Dalam surat Nuh di atas Allah
mengkisahkan tentang nabi Nuh dan dakwahnya. Ini merupakan dalil bahwa nabi Nuh
pun mendapatkan berita tentang kebangkitan dan telah menyampaikan keoada
umatnya.
Berita Nabi Ibrahim ‘alaihissalam
Begitu pula tentang nabi Ibrahim, Allah
beritakan do’a nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang menunjukan bahwa beliau pun
telah mengetahui dan menyampaikan adanya kebangkitan.
Allah
ta’ala berfirman tentang do’anya nabi Ibrahim : “Ya
Rabb kami, ampunilah aku dan ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada
hari terjadinya hisab (hari kiamat)”.
Yang
dimaksud hari hisab (perhitungan) pada ayat tersebut adalah setelah terjadinya
kebangkitan.
Lebih jelas lagi jika yang dimaksud
kebangkitan pada ayat tersebut adalah dengan jasad, Allah ta’ala mengkisahkan
bagaimana Ibrahim bertanya bagaimana menghidupkan yang telah mati:
“Dan (ingatlah)
ketika Ibrahim berkata: “Ya Rabbku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau
menghidupkan orang mati?”. Allah berfirman: “Belum yakinkah kamu?”. Ibrahim
menjawab: “Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku lebih mantap (dengan
imanku)”. Allah berfirman: “(Bila demikian) ambilah empat ekor burung, lalu
cincanglah semuanya olehmu”. Allah berfirman: “Laulu letakkan di atas tiap-tiap
satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggilah mereka, niscaya
mereka akan datang kepadamu dengan segera”. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha
Perkasa lagiMaha Bijaksana”. ( QS. Al-Baqarah: 260)
Ayat tersebut dengan jelas menerangkan
bahwa kebangkitan tersebut dengan ruh dan jasadnya. Dan juga membeuktikan bahwa
nabi Ibrahim telah mengetahui tentang kebangkitan dengan jasad.
Berita Nabi Musa ‘alaihissalam
Allah telah memberitakan kepada Musa
‘alaihissalam tentang kebangkitan ketika tejadi pembunuhan pada kaumnya. Mereka
diperintahkan untuk menyembelih seekor sapi. Allah berfirman:
“Lalu kami
berfirman: “ Pukullah mayat itu dengan sebagian anggota!” Demikian Allah
menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dengan memperlihatkan kepada
kalian tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kalian mengerti”. (QS. Al-Baqarah: 73)
Ayat tersebut menunjukkan kekuasaan-Nya
kepada Nabi Musa dan Bani Israil untuk membangkitkan orang yang telah mati. Dan
dihidupkannya orang yang telah terbunuh tersebut sebagai bukti kekuasaan Allah
untuk membangkitkan seluruh manusia pada hari kiamat.
Berita Malaikat
Secara umum Allah beritakan tentang
perkataan malaikat kepada penduduk neraka dengan kalimat yang mencemooh mereka
dan mengingatkan mereka baha mereka pernah diberikan kabar tentang kebangkitan.
“Orang-orang kafir mereka dibawa ke neraka Jahannam
berombang-ambing. Sehingga ketika mereka sampai di neraka itu dibukakanlah
pintu-pitnunya dan berkata kepada mereka: “Apakah belum pernah datang kepada
kalian rasu;-rasul diantara kalian yang mebacakan kepada kalian ayat-ayat Rabb
kalian dan memperingatkan kepada kalian akan pertemuan pada hari ini?”Mereka
menjawab: “Benar (telah datang)”Tetapi telah berlalu ketetapan adzab terhadap
orang-orang kafir”. (QS. Az-Zumar: 71)
Ayat tersebut merupakan bukti bahwa
seluruh umat manusia telah diberitahukan tentang hari kebangkitan. Dan berarti
semua manusia pada zaman manapun telah mendapatkan berita tentang kebangkitan
tersebut dari nabi-nabi mereka.
Berita Al-qur’an tentang Iblis
Jangankan para nabi atau orang-orang
shalih pengikut mereka. Iblis sekalipun telah mengetahui adanya kebangkitan.
Sebagaimana Allah kisahkan ketika Iblis meminta ditunda kematiannya dengan
kalimat:
“Ya Tuhanku, beri tanggulah aku sampai hari mereka
dibangkitkan”. Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang
diberi tangguh, sampai pada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)”.
(QS. Shad : 79-81)
Maka sungguh keterlaluanlah orang-orang
yang mengingkari kebangkitan, yabf berarti mereka dalam hal ini lebih jelek
daripada Iblis.
(Di kutip dari risalah dakwah Manhaj Salaf, edisi 64/Th.1
penulis: Ust. Muhammad Umar as-Sewed)