Di antara
sebab-sebab kesyirikan dalam bentuk meminta-minta pada kuburan-kuburan adalah
anggapan mereka bahwa ruh-ruh orang yang telah mati masih ada di sekitar
kuburan danmasihdapat mendengar dan berhubungan dengan yang memintanya.
Anggapan ini adalah
anggapan yang bathil dan telah dibantah oleh para ulama dari semua madzhab yang
ada termasuk madzab imam Syafi’i dan madzah imam Hanafi. Hal ini dikarenakan
telah jelas dan shahih dalil-dalil yang menyatakan bahwa ora-orang yang telah
mati itu putus hubungan dengan orang yang masih hidup. Dan ruh-ruh mereka
berada pada alam lain yaitu alam barzakh yang tidak berkaitan dan terpisah
dengan alam dunia.
1.
Dalil tentang telah terputusnya
hubungan antara orang yang telah mati dengan yang masih hidup
Di antara hadist yang menyatakan terputusnya hubungan antara orang
yang telah mati dengan yang masih hidup adalah:
“Jika telah mati
seorang manusia maka terputuslah amalannya, kecuali dari tiga hal: shadaqoh
jariyah, ilmu yang bermanfaat baginya atau anak shalih yang mendoakan baginya” (HR.
Muslim).
2.
Dalil mengenai tempat atau alam
bagi orang yang telah mati adalah alam lain terpisah dari alam dunia
Allah berfirman : “(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga datang
kematian pada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Rabbku kembalikanlah aku
(ke dunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku
tinggalkan”. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang di
ucapkan saja. Dan di hadapan mereka ada dinding (alam barzakh) sampai hari mereka
di bangkitkan”. (QS. Al-Mu’minun: 99-100).
3.
Dalil-dalil tentang orang yang
mati tidak dapat mendengar
Allah berfirman: “Dan tidak (pula) sama-sama orang yang hidup dan orang-orang
yang mati. Sesungguhnya Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang
dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tidak akan sanggup menjadikan orang-orang
yang di dalan kubur dapat mendengar”. (QS.
Fathir:22)
“ ...Dan orang-orang yang kalian
seru (sembah) selain Allah tidak memiliki apa-apa walaupun setipis kulit ari.
Jika kalian menyeru kepada mereka, mereka tidak akan mendengar seruan kalian,
dan kalau mereka mendengar mereka tidak dapat memperkenankan permintaan kalian.
Dan di hari kiamata mereka akan mengingkari kemusyrikan kalian, dan tidak ada
yang dapat memberikan keterangan kepada kalian sebagaimana yang diberikan oleh
Yang Maha Mengetahui”. (QS. Fathir: 13-14)
Ayat ini berbicara tentang perbuatan kaum musyrikin yang
meminta-minta kepada para wali dan par nabi seperti kaum Nasrani yang meminta
kepada Isa dan kaum Musyrikin Arab meminta kepada kuburan orang shalih Latta.
Dan Allah menyatakan bahwa mereka tidak mendengar doa mereka.
Ini merupakan dalil bahwa orang shalih atau bahkan nabi sekalipun
yang telah wafat tidak dapat mendengar, kecuali pada saat-saat tertentu yang
telah di kabarkan pada beberapa hadist shahih.
Kalimat Allah “... Dan kalau mereka mendengar” menunjukan bahwa
pada saat-saat tertentu mereka mendengar seperti ketika diberi salam,ketika
dibangkitkan untuk ditanya oleh dua malaikat dan lain-lain. Karena mereka telah
mati dan terputus seluruh amalannya, tidak dapat beramal apapun, dan tidak
dapat membantu dengan bantuan apapun.
Jadi, atas
dasar apakah mereka meratap dan meminta pada kuburan-kuburan orang shalih???
~wallahu’alam~
0 komentar:
Posting Komentar